Persepsi Masyarakat Terhadap Ular sebagai Upaya Konservasi Satwa Liar Pada Masyarakat Dusun Kopendukuh, Desa Grogol, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi

Authors

  • Ajeng Sabrina Kemala Asri Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya
  • Bagyo Yanuwiadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya

Abstract

Ular sering dianggap sebagai hal yang membahayakan oleh masyarakat sehingga keberadaannya tidak disukai. Hal itu menyebabkan beberapa spesies ular menjadi terancam punah. Untuk itu, tujuan penelitian ini adalah mengetahui spesies ular yang hidup di Dusun Kopendukuh dan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap ular secara umum. Sampel ular diperoleh melalui sampling langsung dan tak langsung. Sampling langsung dengan melakukan jelajah di area kebun dan pekarangan rumah penduduk, sedangkan sampling tak langsung dengan melakukan wawancara dengan penduduk. Kemudian sampel didokumentasi dan diidentifikasi. Kajian persepsi diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dan kuisioner kepada responden yang diambil secara acak dengan usia minimum 10 tahun sebanyak 30 orang. Hasil wawancara dan kuisioner dianalisis menggunakan skala Likert dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan dua spesies dengan metode langsung yaitu ular piton (Phyton reticulatus Schneider) dan ular kacang (Dendrelaphis pictus Gmelin), sedangkan dengan metode tak langsung didapatkan sepuluh spesies ular, yaitu ular piton (Phyton reticulatus Schneider), ular sanca (Python molurus L.innaeus), ular kacang (Dendrelaphis pictus Gmelin), ular kayu (Ptyas korros Schlegel), ular irus (Naja sputatrix F. Boie), ular siloro (Boiga dendrophylla Boie), ular lajing (Chrysopelea paradise Boie), ular jali (Bungarus candidus Linnaeus), ular hijau (Gonyosoma oxycephallum F. Boie), dan ular gadung (Ahaetulla prasina Boie). Masyarakat memperoleh pengetahuan tentang peran ular dalam ekosistem dari pengalaman kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat dapat bersikap arif terhadap keberadaan ular dalam ekosistem. Masyarakat bersedia untuk menerima dan menyampaikan informasi yang diterima dari kalangan yang dianggap memiliki kredibilitas tinggi. Oleh karena itu tindakan konservasi ular dapat dilakukan dengan baik melalui pendekatan kearifan tradisional yang ada di wilayah tersebut.

Kata kunci: konservasi, persepsi masyarakat, satwa liar, ular

Downloads

Issue

Section

Articles