PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN (Kajian tentang Pengembangan Pertanian Organik di Kota Batu)

Authors

  • Inneke Meilia Fadlina Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, Jl. Diponegoro No. 8, Batu, 65315
  • Bambang Supriyono Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya
  • Saleh Soeaidy Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Abstract

Penerapan pertanian konvensional menunjukkan dampak negatif pada perilaku, pendapatan petani serta kualitas lingkungan. Hal ini memacu pergeseran paradigma pembangunan pertanian ke arah pembangunan pertanian berkelanjutan. Pengembangan pertanian organik merupakan perwujudan nyata dari upaya pemerintah Kota Batu, Propinsi Jawa Timur untuk menerapkan pembangunan pertanian berkelanjutan, karena sistem pertanian organik merupakan salah satu model dalam upaya melaksanakan pembangunan pertanian berkelanjutan. Disisi lain upaya pembangunan tidak lepas dari perencanaan sebagai proses awal dari pelaksanaan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1) perencanaan pengembangan pertanian organik di Kota Batu; 2) strategi untuk mewujudkan keberlajutan perencanaan pengembangan pertanian organik di Kota Batu; 3) stakeholder dalam perencanaan pengembangan pertanian organik di Kota Batu; 4) faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam  perencanaan pengembangan pertanian organik di Kota Batu. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal, yaitu: 1) perencanaan dilakukan dengan pendekatan politis, teknokratis, partisipatif, serta top down dan bottom up planning yang penerapannya disesuaikan dengan konteks perencanaan; 2) pendekatan kawasan merupakan konsep yang dikembangkan untuk keberlanjutan penerapan pertanian organik di Kota Batu, namun demikian belum ada keterpaduan antar sektor  terkait dalam perencanaan pengembangan kawasan  organik; 3) stakeholder yang terlibat meliputi unsur pemerintah, perguruan tinggi, praktisi dan petani. Masih ada stakeholder yang belun dilibatkan dalam perencanaan; 4) faktor pendukung diantaranya potensi  SDA, dukungan  sosial kemasyarakatan, dan pendukung lainnya seperti media massa. Faktor penghambat meliputi kendala teknis di lapangan; pola pikir petani yang cenderung konvensional; serta kendala administrasi.

 

Kata kunci: kawasan, keberlanjutan, organik, perencanaan, stakeholder.

Downloads

Issue

Section

Articles