Implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Sembalun Kabupaten Lombok Timur

Authors

  • Baiq Diana Amalia Murty Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas IIlmu Administrasi, Universitas Brawijaya
  • Tjahjanulin Domai Fakultas IIlmu Administrasi, Universitas Brawijaya
  • Riyanto Riyanto Fakultas IIlmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Abstract

Pembangunan di Kecamatan Sembalun dengan potensi di bidang pertanian yang jauh tertinggal jika dibandingkan dengan kawasan perkotaan, sehingga pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur menginisiasi pengembangan program kawasan agropolitan Sembalun melalui Peraturan Daerah No. 2/2012 tentang RTRW hal ini sebagai upaya pemerataan pembangunan. Berdasarkan permasalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi program pengembangan kawasan agropolitan dan mengetahui respon masyarakat terhadap implementasi program Agropolitan di Sembalun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik analisis data model interaktif Miles, Huberman and Saldana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) Pengembangan kawasan agropolitan Sembalun telah memiliki masterplan pengembangan kawasan Agropolitan sebagai acuan untuk pengembangan, (2) lemahnya koordinasi dan komunikasi antar anggota tim koordinasi sehingga tujuan dan sasaran pengembangan program kurang diketahui oleh anggota tim koordinasi serta belum tersusunnya SOP pengembangan kawasan sehingga masih terlihat egosektoral dalam penentuan program pengembangan, (3) pengembangan kawasan belum sepenuhnya dapat diimplementasikan dengan baik yang disebabkan kurangnya sosialisasi program sehingga menyebabkan sikap resisten petani terhadap beberapa program pengembangan, tidak dilibatkannya petani dalam perumusan program sehingga petani kurang memiliki komitmen dalam melaksanakan program pengembangan. Agar pengembangan kawasan agropolitan Sembalun dapat berdampak signifikan terhadap pembangunan di Kecamatan Sembalun perlu dibagun komunikasi dan koordinasi yang efektif antar anggota tim koordinasi dan petani, sesegera mungkin menyusun SOP pengembangan kawasan, menggalakan sosialisasi program, serta melibatkan petani dalam penyusunan program pengembangan.

 

Kata kunci: Agropolitan, Implementasi program, Sikap implementor 

Downloads

Issue

Section

Articles